Inilah
negeri orang-orang yang dianugerahi kenikmatan dari kalangan para nabi,
shiddiq, para syahid dan orang-orang sholih. Negeri yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai, negeri yang istana-istananya berbatu-bata emas, berbatu-bata
perak, berplester kesturi wangi, berlahan subur mutiara dan yaqut.
Tanahnya berasal dari za’faran, dan kemahnya berasal dari mutiara berlubang.
Demi
Alloh , ia
adalah negeri yang berkilau kemilau dan berbau semerbak, dengan sungai yang
terus mengalir dan buah-buahan bersusun hijau, serta istri-istri nan cantik
jelita. Di sana ada pohon sidir yang
tidak berduri, buah pisang yang bersusun-susun, pohon rindang membentang dan
air yang tertuangkan. Wahai hamba Alloh , disana mereka makan dan
bersenang-senang, tidak pernah mengeluarkan ingus dan tidak pernah buang air,
hanya mengeluarkan bau kesturi.
Di sana
mereka tertawa dan tidak pernah menangis. Di sana mereka menetap dan tidak
pernah berpindah. Di sana mereka hidup dan tidak pernah mati. Di sana
wajah-wajah ceria dan cerah. Di sana terdapat keindahan yang nyata dan hurun ’ien (bidadari surga). Di sana
terdapat kesenangan abadi. Di sana segala sesuatu indah. Di sanalah hijab akan
tersingkap, dan merekapun melihat wajah Alloh Yang Maha Mulia lagi Maha
Pemberi.
Di
sanalah wahai hamba Alloh , terdapat sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh
mata, tidak pernah terdengar oleh telinga dan tidak pernah terbetik dalam hati manusia.
Rosululloh
bersabda:
)) قَالَ اللَّهُ أَعْدَدْتُ لِعِبَادِى
الصَّالِحِينَ مَا لاَ عَيْنَ رَأَتْ، وَلاَ أُذُنَ سَمِعَتْ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى
قَلْبِ بَشَرٍ، فَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ ( فَلاَ تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِىَ
لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ …)(
“Alloh berfirman, “Aku persiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang
sholih, kenikmatan yang tidak pernah terlihat oleh mata, tidak pernah terdengar
oleh telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia.” Jika kalian suka,
maka bacalah:
“Tak
seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang
sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.” (QS. as-Sajdah [32]: 17) (HR. al-Bukhori
dan Muslim)
Agar kita rindu kepada
surga, marilah kita menelusuri berbagai kenikmatan dan kesenangannya. Di
antaranya sebagai berikut:
1.
1. Bidadari
Surga, Pesona dan Kecantikannya.
Mereka adalah bidadari
yang sangat cantik jelita. Keelokan dan kecantikan mereka mencapai
kesempurnaan, tak ada kekurangan dan kecacatan sedikitpun, hingga mata tak akan
berpaling dari memandang mereka.
Kulit mereka sangat halus
dan jernih, hingga sum-sum tulang betis mereka bisa terlihat dari balik dagingnya.
Oleh karena itu, tubuh mereka laksana permata yaqut dan marjan.
Alloh berfirman:
“Seakan-akan bidadari itu permata yaqut dan marjan.” (QS. ar-Rohman [55]: 58)
Mereka memiliki mata yang
begitu indah dan menawan. Mereka bermata jeli laksana mutiara yang tersimpan
baik.
Alloh berfirman:
“Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi
cantik-cantik. Maka nikmat Robb kamu yang manakah yang kamu dustakan?
(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih,dipingit dalam rumah.” (QS. ar-Rohman [55]: 70-72)
Mereka adalah gadis-gadis
yang muda belia, yang tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka dan
tidak pula oleh bangsa jin.
Alloh berfirman:
“Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan
pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka),
dan tidak pula oleh jin.” (QS.
ar-Rohman [55]: 56)
Mereka adalah gadis-gadis
perawan yang penuh cinta dan sayang diciptakan untuk penghuni-penghuni surga.
Alloh berfirman:
“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan
langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. Penuh cinta lagi sebaya
umurnya. (Kami ciptakanmereka) untuk golongan kanan.” (QS. al-Waqi’ah [56]: 35-38)
Mereka senantiasa dalam
keadaan suci dari haidh dan nifas, dari air seni dan kotoran, sebagaimana
firman-Nya:
“Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Alloh), pada sisi Robb
mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal di
dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan serta keridhoan
Alloh. Dan Alloh Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.”(QS. Ali Imron [3]: 15)
Aroma mereka adalah aroma
harum minyak kesturi. Sungguh sangat menakjubkan bahwa semerbak aroma wanginya
mampu memenuhi sepenuh bumi.
Rosululloh
bersabda:
)) وَلَوْ
أَنَّ امْرَأَةً مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ اطَّلَعَتْ إِلَى أَهْلِ الأَرْضِ
لأَضَاءَتْ مَا بَيْنَهُمَا وَلَمَلأَتْهُ رِيحًا ، وَلَنَصِيفُهَا عَلَى
رَأْسِهَا خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا((
“Seandainya wanita surga (bidadari) muncul ke permukaan bumi,
niscaya dia akan menerangi apa yang ada di antara keduanya, aroma wanginya akan
memenuhi bumi. Sungguh tutup kepalanya lebih baik dari dunia seisinya.” (HR. al-Bukhori)
Ibnul Qoyyim
berkata:
“Jika anda bertanya
tentang mempelai wanita dan istri-istri penduduk surga, maka mereka adalah
gadis-gadis remaja yang montok dan sebaya. Pada diri mereka mengalir darah
muda, pipi mereka halus dan segar bagaikan bunga dan apel, dada mereka kencang
dan bundar bagai delima, gigi mereka bagaikan intan mutu manikam (bermacam-macam
permata), keindahan dan kelembutan mereka selalu menjadi perebutan.
Elok
wajahnya bagaikan terangnya matahari, kilauan cahaya terpancar dari
gigi-giginya dikala tersenyum. Jika anda dapatkan cintanya, maka katakan semau
anda tentang dua cinta yang bertaut. Jika anda mengajaknya berbincang (tentu
anda begitu berbunga), bagaimana pula rasanya jika pembicaraan itu antara dua
kekasih (yang penuh rayu, canda dan pujian). Keindahan wajahnya terlihat
sepenuh pipi, seakan-akan anda melihat ke cermin yang bersih mengkilat
(maksudnya, menggambarkan persamaan antara keindahan paras bidadari dengan
cermin yang bersih berkilau setelah dicuci dan dibersihkan, sehingga tampak
jelas keindahan dan kecantikan). Bagian dalam betisnya bisa terlihat dari luar,
seakan tidak terhalangi oleh kulit, tulang maupun perhiasannya.
Andaikan ia tampil
(muncul) di dunia, niscaya seisi bumi dari barat hingga timur akan mencium
aroma wanginya, dan setiap lisan makhluk hidup akan mengucapkan tahlil, tasbih,
dan takbir karena terperangah dan terpesona. Dan niscaya antara dua ufuk akan
menjadi indah berseri berhias dengannya. Setiap mata akan menjadi buta, sinar
mentari akan selalu pudar sebagaimana matahari mengalahkan sinar bintang. Pasti
semua yang melihatnya di seluruh muka bumi akan beriman kepada Alloh Yang Maha
hidup lagi Maha Qoyyum (Tegak lagi Menegakkan). Kerudung di kepalanya lebih
baik daripada dunia seisinya. Hasratnya terhadap suami melebihi semua keinginan
dan cita-citanya. Tiada hari berlalu melainkan akan semakin menambah keindahan
dan kecantikan dirinya. Tiada jarak yang ditempuh melainkan semakin menambah
rasa cinta dan hasratnya. Bidadari adalah gadis yang dibebaskan dari kehamilan,
melahirkan, haidh dan nifas, disucikan dari ingus, ludah, air seni, dan air
tinja, serta semua kotoran.
Masa remajanya tidak akan
sirna, keindahan pakaiannya tidak akan usang, kecantikannya tidak akan memudar,
hasrat dan nafsunya tidak akan melemah, pandangan matanya hanya tertuju kepada
suami, sekali-kali tidak menginginkan yang lain. Begitu pula suami akan selalu
tertuju padanya. Bidadarinya adalah puncak dari angan-angan dan nafsunya. Jika
ia melihat kepadanya, maka bidadarinya akan membahagiakan dirinya. Jika ia
minta kepadanya pasti akan dituruti. Apabila ia tidak di tempat, maka ia akan
menjaganya. Suaminya senantiasa dalam dirinya, di manapun berada. Suaminya
adalah puncak dari angan-angan dan rasa damainya.
Di samping itu, bidadari
ini tidak pernah dijamah sebelumnya, baik oleh bangsa manusia maupun bangsa
jin. Setiap kali suami memandangnya maka rasa senang dan suka cita akan
memenuhi rongga dadanya. Setiap kali ia ajak bicara maka keindahan intan mutu
manikam akan memenuhi pendengarannya. Jika ia muncul maka seisi istana dan tiap
kamar di dalamnya akan dipenuhi cahaya.
Jika anda bertanya
tentang usianya, maka mereka adalah gadis-gadis remaja yang sebaya dan sedang
ranum-ranumnya.
Jika anda bertanya
tentang keelokan wajahnya, maka apakah anda telah melihat eloknya matahari dan
bulan?!
Jika anda bertanya
tentang hitam matanya, maka ia adalah sebaik-baik yang anda saksikan, mata yang
putih bersih dengan bulatan hitam bola mata yang begitu pekat menawan.
Jika anda bertanya
tentang bentuk fisiknya, maka apakah anda pernah melihat ranting pohon yang
paling indah yang pernah anda temukan?
Jika anda bertanya
tentang warna kulitnya, maka cerahnya bagaikan batu rubi dan marjan.
Jika anda bertanya
tentang elok budinya, maka mereka adalah gadis-gadis yang sangat baik penuh
kebajikan, yang menggabungkan antara keindahan wajah dan kesopanan. Maka
merekapun dianugerahi kecantikan luar dan dalam. Mereka adalah kebahagiaan jiwa
dan penghias mata.
Jika anda bertanya
tentang baiknya pergaulan dan pelayanan mereka, maka tidak ada lagi kelezatan
selainnya. Mereka adalah gadis-gadis yang sangat dicintai suami karena
kebaktian dan pelayanannya yang paripurna, yang hidup seirama dengan suami
penuh pesona harmoni dan asmara.
Apa
yang anda katakan apabila seorang gadis tertawa di depan suaminya maka surga
yang indah itu menjadi bersinar? Apabila ia berpindah dari satu istana ke
istana lainnya, anda akan mengatakan: “Ini matahari yang berpindah-pindah di
antara garis edarnya.” Apabila ia bercanda, kejar mengejar dengan suami, duhai…
alangkah indahnya…!!” (Hadil Arwah ila Biladil Afrah, 359-360)