This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

www.barisan-kebangkitan.blogspot.com

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Ku Temukan Kau di Sujud dan Do'a Ku

“Dunia ini perhiasan. Dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah. ”(Hadits riwayat Muslim).

kecantikan wanita ada pada akhlaknya

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Ku Tunggu Kau Di Syurga

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Minggu, 28 Oktober 2012

PETIKAN INDAH DARI KIBARAN CADAR…….?


Wanita Cantik itu seperti sebotol anggur yang memabukan. Siapa yang memandangnya akan terpesona oleh kecantikannya. Pandai-pandailah memilih wanita karena bisa jadi dia akan membuat mabuk anda dan melupakan hakikat hidup ini

Kecantikan seorang wanita bukanlah selalu diukur dari keindahan fisiknya walaupun terkadang dominan tapi bukan berarti mutlak. Kecantikan fisik itu akan hilang sedang kecantikan hati itu lebih utama. Wanita tanpa kecantikan akan mengurangi keindahan namun wanita tanpa akhlak yang mulia bisa menjatuhkan.

Kecantikan seorang wanita itu dilihat dari busana yang dia kenakan. Tertutup auratnya, panjang kerudungnya, sederhana penampilannya. Busananya adalah cerminan ahlaknya walaupun tidak selalu yang berkerudung itu lebih baik dari yang tidak berkerudung namun setidaknya dia sudah mengikuti perintah Allah dan itu lebih baik.

“Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak darinya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, …”
(Q.s. An-Nuur: 31).

Wanita cantik itu seperti samudera yang luas, indah. Namun sangat sulit untuk memahami kedalaman hatinya. Sabar-sabarlah dalam menghadapinya karena sifatnya yang kadang seperti ombak dilautan, dimana kita harus sering mengikuti kemauannya.

Wanita cantik itu seperti bunga di taman. Durinya untuk melindunginya dari orang-orang yang ingin menyakitinya. Siapa yang ingin mendekatinya harus berhati-hati karena wanita itu sangat perasa. Tidak mudah baginya melupakan rasa sakitnya apalagi jika luka yang ditancapkan begitu dalam.

Wanita yang cantik itu seperti bidadari surga yang turun ke bumi. Wanita yang bisa membuat kita mencintai Allah melebihi cinta kita kepada dunia. Wanita yang bisa membawa kita kejalan yang diridhai Allah. Wanita yang bisa mengingatkan bila kita lupa akan hakikat hidup ini. Seorang bidadari bukan hanya cantik rupa tapi cantik hatinya.

Mengukur kecantikan seorang wanita bukan seperti mengukur kedalaman laut. Tidak ada rumus yang pasti untuk mengukur kecantikan seorang wanita. Semua orang mempunyai ukuran masing-masing tentang kecantikan seorang wanita. Wallahualam bis shawab

Suamiku Aku Mencintaimu Karna Alloh.....


Suamiku…

Masih ingatkah kau, saat pertama kali masa kita terikat halal oleh kecintaan karena Allah subhanahu wata’ala?. Kita melihat satu dengan yang lain begitu sempurna, menyenangkan dan membahagiakan. Rasanya begitu abadi kebahagiaan yang kita cita- citakan. Hari- hari selanjutnya adalah perjalanan pergatian suka dan duka, dan kebahagiaan atau konflik senantiasa melingkupi hubungan hati.

Suamiku…

Saat suatu hari kau menemukan sikapku merepotkan dan mengusik batinmu…

Mohon sedikit luaskan hatimu. Jangan kau kesal menanggapi kalimat dan tangisan manja dari wanitamu ini. Bukan bermaksud menyulitkan, namun sekedar mencari cara lain mendapatkan perhatian, karena kosongnya satu sisi hati yang butuh untuk lebih dimanjakan oleh seorang lelaki yang begitu dikaguminya.

Mengapa Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kau suami, dan bukan sebaliknya? Kau telah ditakdirkan Allah menjadi suamiku, yang berarti akan lebih pandai dalam mengayomiku. Yakinlah itu suamiku, dan jangan balas semua dengan keseriusan seorang laki- laki, namun pahamilah kerapuhan dan kebodohanku sebagai wanita.

 Hanyalah kelembutan, kasih sayang, serta nasehat penuh kesabaran namun tegas, yang dapat dengan mudah meluruskan tindakan aneh istrimu walau semua awalnya aku niati dengan niat baik. Jangan buat aku semakin bebal dan tidak mengerti dengan berbalik memberikan sejuta amarah apalagi pukulan, karena semua adalah akibat ketidaktahuan. Janganlah pula mempersempit hatimu dengan tangisan karena itu akan menyedihkan untukku wahai suamiku.

 Suamiku….

Ampuni istrimu atas kekurangan yang dikaruniakan Allah kepadaku. Mohon jangan tutup pintu hatimu dengan ketidak ridhoan mu atasku. Jangan buat para bidadari di surga menggantikan posisiku dan memilikimu kelak. Sungguh hal itu akan menyedihkan bagiku.

Suamiku…

Kau gagah, ketika kau bisa meletakkan kelembutan dan senyum saat mendidik istrimu. Kau tegas, saat mengatakan kalimat dengan pas namun santun untuk memotong kebandelan wanitamu. Kau berwibawa, saat nada bicaramu menggambarkan ketulusan dan kemurnian niatmu dalam menasehati. Sama sekali bukan bentakan dan atau nada tinggi. Kau kuat, saat menerima dengan ikhlas tentang kelemahan istrimu. Kau baik, saat dengan kelapangan hatimu memaklumi keburukan pasanganmu.

Keluasan hatimu memaafkan, bagiku adalah pelajaran dari seorang guru untuk memaafkan. Keluasan hatimu untuk memaklumi dan bersabar, adalah pengajaran bagiku untuk memaklumi dan bersabar. ketelatenanmu untuk memahami adalah pelajaran berharga bagiku untuk memahami.

Suamiku, kaulah idolaku…

Suamiku, kau lah idolaku, yang halal bagiku. Dan aku ingin selalu mengagumimu. Hanya kau. Maka mohon dengan sangat, didiklah dirimu agar indah untukku dan dihadapanku, dan didiklah aku agar aku mengerti tentang keindahan itu. Supaya aku belajar tentangnya dan tentang kebaikan.Supaya aku dapat dengan tulus berterimakasih kepada Allah atas karunia manusia sepertimu, supaya aku dapat meneduhkan diri dan mencukupkan jiwa denganmu, supaya aku mendapatkan ketulusan batin dengan berkata, “Suamiku, Aku mencintaimu..” 


#SYAIR TENTANG HIJAB ADALAH KEMULIAAN BAGI WANITA#



يا حرة عرفت بالأمس عالية *** واليوم يبغونها للهو واللعب
لا يستوي من رسول الله قائده *** دوما وآخر يهديه أبو لهب
وأين من كانت الزهراء قدوتها *** ممن تقف خطا حمالة الحطب
إن الحياء من الإيمان

فاتخذي *** منه حليك يا أختاه واحتسبي
فلا تبالي بما قالوه من شبه *** وعندك العقل إن تدعيه يستجب
فاستمسكي بعرى الإيمان وارتفعي *** بالنفس عن طغاة الشر واجتنبي


Wahai wanita merdeka yang kemarin begitu mulia

Tapi sekarang mereka ingin jadikan sebagai obyek hiburan dan mainannya



Tidaklah sama orang yang selalu menjadikan Rosululloh sebagai tauladannya

dengan orang yang menjadikan Abu Lahab sebagai panutannya



Mana (yang lebih mulia), wanita yang Aisyah sebagai contohnya

ataukah wanita yang pembawa kayu bakar (istri Abu Lahab) sebagai titian jalannya



Wahai saudariku, sungguh rasa malu adalah bagian dari Iman

maka ambillah ia sebagai penghias, dan berharaplah pahala dari Tuhan



Jangan hiraukan ocehan syubhat mereka

karena kau punya akal yang dapat menjawabnya



Berpeganglah dengan tali Iman, dan raihlah kemuliaan jiwa

yang suci dari (zina) puncaknya kekejian dan menjauhlah engkau darinya

Sumber: http://addariny,wordpress,com/2010/06/08/mutiara-hikmah/ —

"KAMU AKAN BERSAMA ORANG YANG KAMU CINTAI"


Anas bin Malik radhiyallahu’anhu menceritakan bahwa suatu ketika -dia bersama Nabi sedang keluar dari Masjid- ada seorang Arab Badui -di depan pintu masjid- yang berkata kepada Rasulullah shallall

ahu ‘alaihi wa sallam,
“Kapankah hari kiamat terjadi?”.

Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadanya,
“[Celaka kamu] Apa yang sudah kamu persiapkan untuk menghadapinya?”.

Ia menjawab,
“Kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya.”

Nabi bersabda,
“Kamu akan bersama orang yang kamu cintai.”


Anas berkata,
“Tidaklah kami merasa sangat bergembira setelah masuk Islam dengan kegembiraan yang lebih besar selain tatkala mendengar sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Kamu akan bersama dengan orang yang kamu cintai.” Maka aku mencintai Allah, cinta Rasul-Nya, Abu Bakar, dan Umar. Aku pun berharap akan bersama mereka -di akherat- meskipun aku tidak bisa beramal seperti amal-amal mereka.”

(HR. Bukhari dan Muslim, lihat Syarh Muslim [8/234-235], kata-kata dalam tanda kurung diambil dari riwayat Bukhari)

Hadits yang agung ini menyimpan berbagai pelajaran berharga, di antaranya:

1. Hadits ini menunjukkan keutamaan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam (lihat Syarh Muslim [8/234]).

2. Bolehnya memberikan jawaban tidak sebagaimana yang diinginkan oleh penanya, apabila jawaban yang diinginkan itu kurang bermanfaat/tidak penting bagi si penanya

3. Keutamaan beriman kepada hari akhir, bahwa hal itu akan mendorong manusia untuk mempersiapkan diri sebelum menghadapinya. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaknya setiap jiwa memperhatikan apa yang sudah dipersiapkannya untuk menyambut hari esok.” (QS. Al-Hasyr: 18). Di antara buah keimanan kepada hari akhir adalah: menumbuhkan semangat berbuat taat karena mengharapkan pahala di akherat serta memunculkan rasa takut berbuat maksiat karena khawatir tertimpa siksaan di akherat (lihat Nubdzatun fil ‘Aqidah, Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah, hal. 46)

4. Hadits ini menunjukkan besarnya semangat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menunjukkan kebaikan kepada umatnya, sehingga hal itu mendorong beliau untuk mengalihkan jawaban pertanyaan itu kepada sesuatu yang jauh lebih bermanfaat bagi si penanya

5. Hadits ini juga menunjukkan bahwa terkadang seseorang memandang bahwa sesuatu itu penting baginya padahal sebenarnya bila dilihat dengan kacamata syari’at maka tidak seperti yang dia sangka

6. Seorang yang memberikan jawaban atas pertanyaan hendaknya mempertimbangkan maslahat dari jawaban yang diberikan olehnya bagi si penanya

7. Bekal untuk menghadapi hari kiamat adalah keimanan, bukan dengan semata-mata banyaknya harta, ketinggian pangkat, dan banyaknya keturunan. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Pada hari itu tidak berguna harta dan keturunan kecuali bagi orang yang menghadap Allah dengan hati yang selamat.” (QS. asy-Syu’ara’: 88-89)

8. Kegembiraan yang dirasakan para sahabat dengan mendengar Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

9. Kebahagiaan yang hakiki itu akan diperoleh bersama dengan Islam dan Sunnah. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku maka dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.” (QS. Thaha: 123)

10. Hadits ini menunjukkan bahwa para sahabat memahami kalau kemuliaan derajat manusia tidak diukur dengan materi atau parameter duniawi yang lainnya, namun dengan iman dan amalnya. Oleh sebab itu Anas bin Malik radhiyallahu’anhu menjadikan Abu Bakar dan Umar -dua orang terbaik setelah Nabi- radhiyallahu’anhuma sebagai sosok yang lebih dicintainya daripada yang selainnya

11. Hadits ini menunjukkan bahwa para sahabat mencintai sahabat yang lainnya karena keimanan dan amal soleh mereka

12. Hadits ini menunjukkan bahwa lafaz ‘man’ (isim maushul/kata sambung yang berarti ‘orang yang’) menunjukkan makna umum, mencakup siapa saja yang tercakup di dalamnya (lihat al-Qawa’id al-Fiqhiyah karya Syaikh as-Sa’di rahimahullah, hal. 46, Syarh Ushul min Ilmi Ushul Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah, hal. 196-197). Demikianlah yang dipahami oleh para sahabat sebagai orang Arab. Hal itu sudah bisa mereka pahami sebelum adanya bidang ilmu khusus yang disebut dengan ilmu ushul atau qawa’id fiqhiyah. Dan ini merupakan salah satu pedoman berharga dalam madzhab salaf (lihat Ma’alim Ushul Fiqh ‘inda Ahlis Sunnah, Muhammad Husain al-Jizani, hal. 422). Oleh sebab itu Anas bin Malik menanggapi sabda Nabi “Kamu bersama dengan orang yang kamu cintai” dengan ungkapan, “Maka aku mencintai Allah, cinta Rasul-Nya, Abu Bakar, dan Umar.” Beliau tidak membatasinya kepada Allah dan Rasul saja

13. Hadits ini menunjukkan bahwa cinta yang sejati adalah kecintaan yang dilandasi kecintaan karena Allah ta’ala.

14. Hadits ini menunjukkan bahwa kecintaan yang bermanfaat itu meliputi: [1] cinta kepada Allah -yang benar, bukan sekedar klaim-, [2] mencintai apa yang Allah cintai, [3] cinta karena Allah (hubb lillah wa fillah) artinya mencintai orang karena ketaatannya (lihat al-Qaul as-Sadid fi Maqashid at-Tauhid, hal. 97 dan ad-Daa’ wa ad-Dawaa’, hal. 214). Ibnul Qayyim berkata, “Cinta yang terpuji adalah cinta yang bermanfaat, yaitu kecintaan yang mendatangkan manfaat bagi pemiliknya di dunia dan di akheratnya. Cinta semacam inilah yang menjadi sinyal kebahagiaan. Adapun cinta yang berbahaya adalah yang mendatangkan bahaya baginya di dunia dan di akheratnya, dan itu merupakan sinyal kebinasaan dirinya.” (ad-Daa’ wa ad-Dawaa’, hal. 229).

15. Bolehnya mengatakan ‘Celaka kamu’ sebagai bentuk teguran (lihat Kitab al-Adab dalam Shahih Bukhari hal. 1263-1264)

16. Keutamaan Umar bin Khattab radhiyallahu’anhu (lihat Kitab Manaqib Umar bin Khattab dalam Shahih Bukhari hal. 768-769). Hadits ini demikian juga menunjukkan keutamaan Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu’anhu

17. Hadits ini menunjukkan bahwa Abu Bakar dan Umar -radhiyallahu’anhuma- adalah orang-orang yang wajib dicintai, bukan dibenci atau bahkan dicaci maki! Sehingga hadits ini merupakan salah satu bantahan bagi kaum Syi’ah yang mencela para sahabat Nabi -terutama Abu Bakar dan Umar- bahkan sampai mengkafirkan mereka… Maha Suci Allah dari kotornya akidah mereka…

18. Orang yang bijak adalah yang bisa mengakui keutamaan orang lain atas dirinya. Sebagaimana Anas bin Malik mengakui keutamaan Abu Bakar dan Umar, semoga Allah meridhai mereka semua.

19. Hadits ini menunjukkan tidak adanya rasa hasad/dengki pada diri para sahabat satu dengan yang lainnya, bahkan mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah.

20. Bukti kecintaan kepada Allah adalah dengan mengikuti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Katakanlah: Jika kalian benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku.” (QS. Ali Imran: 31) (lihat Kitab al-Adab dalam Shahih Bukhari hal. 1265)

21. Bolehnya memberikan keputusan hukum atau fatwa ketika sedang berada di tengah jalan (lihat Kitab al-Ahkam dalam Shahih Bukhari hal. 1428)

22. Kehidupan di alam dunia ini adalah perjalanan menuju kematian, maka semestinya setiap orang mempersiapkan bekalnya untuk menghadapi kehidupan setelah kematian. Dan sebaik-baik bekal adalah ketakwaan. Oleh sebab itu Allah siapkan surga bagi hamba yang bertakwa

Info Penting

"Peringatan kpd semua lelaki
"Jangan kalian sentuh seseorang wanita walaupun hatinya.''
(Imam As-Syafi'i)

Kepada lelaki,
jangan main sentuh dengan perempuan, tak baik.
Walaupun cuit-cuit di facebook, juga tidak dibenarkan.
Kalau ingin sentuh juga, test dulu sentuh bara api, (baranya, bukan apinya) kalau boleh tahan, ok teruskan ..
Tapi kalau dengan bara api pun tidak tahan,
jangan dicoba-coba men

d
ekatkan diri ke lembah kebinasaan..

Kepada wanita,
sudah terlalu ramai lelaki yang berilmu & berakhlak tinggi dalam menjaga hubungan sebelumnya,
kecundang di tangan seorang wanita..
wahai wanita,
tahukah kamu siapa kamu?
kamu adalah penentu jatuh bangunnya umat manusia.."