This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

www.barisan-kebangkitan.blogspot.com

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Ku Temukan Kau di Sujud dan Do'a Ku

“Dunia ini perhiasan. Dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah. ”(Hadits riwayat Muslim).

kecantikan wanita ada pada akhlaknya

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Ku Tunggu Kau Di Syurga

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jumat, 22 Juni 2012

Doa untuk orang yang dikaruniai kelahiran bayi.

Ketauladanan ummu Sulaim RA, ibunda dari Anas bin Malik RA pelayan Nabi Muhammad SAW sangat terkenal dalam sejarah Islam. Saat ia dilamar oleh Abu Thalhah, seorang hartawan musyrik di Madinah, dengan mahar emas dan perak, Ummu Sulaim menolak.

Ummu Sulaim justru menginginkan mahar yang jauh lebih berharga daripada emas dan perak. Itulah keislaman Abu Thalhah. Abu Thalhah pun masuk Islam dan keislamannya sangat baik. Ia adalah seorang jagoan panah yang sangat berani dalam barisan jihad kaum muslimin Madinah. Dari pernikahan itu lahir seorang anak yang menjadi permata kehidupan rumah tangga mereka.
Suatu ketika Abu Thalhah mengadakan perjalanan dagang. Saat itu anak kesayangannya sakit keras dan kemudian meninggal. Ummu Sulaim mengurus semuanya dari memandikan, mengafanai, menyolatkan hingga menguburkannya. Ia bersabar dan menyembunyikan berita kematian anak kesayanganya dari suaminya.
Ketika Abu Thalhah kembali ke rumah, Ummu Sulaim menyambutnya dengan hangat. Ia menyediakan jamuan makan yang lezat dan malamnya ia memberikan kehangatan yang memuaskan suaminya. Keesokan harinya, barulah ia memberitahukan berita tentang meninggalnya anak kesayangan mereka.
Kontan saja Abu Thalhah marah dan segera pergi menemui Rasulullah SAW. Ia tumpahkan kekecewaan dan kesedihannya kepada beliau SAW. Mendengar ceritanya, Rasulullah SAW mendoakan agar keduanya dikaruniai anak yang shalih. Beliau bersabda,
وَالَّذِي بَعَثَنِي بِالْحَقِّ لَقَدْ قَذَفَ اللَّهُ – تَبَارَكَ وَتَعَالَى – فِي رَحِمِهَا ذَكَرًا؛ لِصَبْرِهَا عَلَى وَلَدِهَا
“Demi Allah Yang telah mengutusku dengan kebenaran, Allah SWT telah menanamkan benih anak laki-laki dalam rahimnya, berkat kesabarannya atas meninggalnya anaknya.”
Doa Nabi SAW dikabulkan Allah SWT dan berita yang beliau kabarkan sungguh benar. Sembilan bulan setelah itu, Ummu Sulaim melahirkan seorang bayi laki-laki yang mungil. Rasulullah SAW bersabda, “Wahai Anas, temuilah ibumu dan katakan kepadanya, “Jika engkau telah memutuskan tali pusar bayimu, janganlah engkau berikan kepadanya sesuatu pun, sampai engkau mengirimkannya kepadaku!”
Bayi itu akhirnya dibawa oleh Anas bin Malik kepada Rasulullah SAW. Beliau SAW mengolesi langit-langit mulut bayi itu dengan kunyahan kurma ‘Ajwah, kurma Madinah yang lembut. Bayi laki-laki itu menggerak-gerakkan lidah dan bibirnya. “Orang Anshar memang suka kurma,”seloroh Rasulullah SAW.
Beliau SAW kemudian bersabda, “Wahai Anas, bawalah bayi ini kepada ibumu dan katakan kepadanya:
بَارَكَ اللَّهُ لَكِ فِيهِ وَجَعَلَهُ بَرًّا تَقِيًّا
“Semoga Allah memberkahimu pada bayi ini dan semoga Allah menjadikannya sebagai anak yang berbakti dan bertakwa.”
(HR. Al-Bazzar 13/495 no. 7310 dengan sanad shahih. Al-Hafizh Nuruddin Al-Haitsami dalam Majma’ az-Zawaid wa Mamba’ul Fawaid, 9/261 berkata: Diriwayatkan oleh Al-Bazzar, para perawinya adalah para perawi kitab ash-Shahih selain Ahmad bin Manshur ar-Ramadi, dan ia adalah perawi yang tsiqah).
Inilah doa untuk orang yang dikaruniai kelahiran bayi. Bila yang didoakan adalah seorang bapak, maka lafal doa disesuaikan dengan kata ganti laki-laki sehingga berbunyi,
بَارَكَ اللَّهُ لَكَ فِيهِ وَجَعَلَهُ بَرًّا تَقِيًّا
“Semoga Allah memberkahimu pada bayi ini dan semoga Allah menjadikannya sebagai anak yang berbakti dan bertakwa.”
Dan jika bayi yang lahir adalah perempuan, maka lafal doa disesuaikan dengan kata ganti perempuan sehingga berbunyi,
بَارَكَ اللَّهُ لَكَ فِيهَا وَجَعَلَهَا بَرَّةًً تَقِيَّةً
“Semoga Allah memberkahimu pada bayi ini dan semoga Allah menjadikannya sebagai anak yang berbakti dan bertakwa.

Bidadari Yang Ku Nanti

Dalam suatu kisah yang dipaparkan Al Yafi’i dari Syeikh Abdul Wahid bin
Zahid, dikatakan: Suatu hari ketika kami sedang bersiap-siap hendak
berangkat perang, aku meminta beberapa teman untuk membaca sebuah ayat.
Salah seorang lelaki tampil sambil membaca ayat Surah At Taubah ayat 111,
yang artinya sebagai berikut :
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri dan harta
mereka dengan memberikan sorga untuk mereka”


Selesai ayat itu dibaca,
seorang anak muda yang berusia 15 tahun atau lebih bangkit dari tempat
duduknya. Ia mendapat harta warisan cukup besar dari ayahnya yang telah
meninggal. Ia berkata:”Wahai Abdul Wahid, benarkah Allah membeli dari
orang-orang mu’min diri dan harta mereka dengan sorga untuk mereka?” “Ya,
benar, anak muda” kata Abdul Wahid. Anak muda itu melanjutkan:”Kalau begitu
saksikanlah, bahwa diriku dan hartaku mulai sekarang aku jual dengan sorga.”


Anak muda itu kemudian mengeluarkan semua hartanya untuk disedekahkan bagi
perjuangan. Hanya kuda dan pedangnya saja yang tidak. Sampai tiba waktu
pemberangkatan pasukan, ternyata pemuda itu datang lebih awal. Dialah orang
yang pertama kali kulihat. Dalam perjalanan ke medan perang pemuda itu
kuperhatikan siang berpuasa dan malamnya dia bangun untuk beribadah. Dia
rajin mengurus unta-unta dan kuda tunggangan pasukan serta sering menjaga
kami bila sedang tidur.


Sewaktu sampai di daerah Romawi dan kami sedang mengatur siasat
pertempuran, tiba-tiba dia maju ke depan medan dan berteriak:”Hai, aku
ingin segera bertemu dengan Ainul Mardhiyah . .” Kami menduga dia mulai
ragu dan pikirannya kacau, kudekati dan kutanyakan siapakah Ainul Mardiyah
itu.
Ia menjawab: “Tadi sewaktu aku sedang kantuk, selintas aku bermimpi.
Seseorang datang kepadaku seraya berkata: “Pergilah kepada Ainul Mardiyah.”
Ia juga mengajakku memasuki taman yang di bawahnya terdapat sungai dengan
air yang jernih dan dipinggirnya nampak para bidadari duduk berhias dengan
mengenakan perhiasan-perhiasan yang indah. Manakala melihat kedatanganku ,
mereka bergembira seraya berkata: “Inilah suami Ainul Mardhiyah . . . . .”


“Assalamu’alaikum” kataku bersalam kepada mereka. “Adakah di antara kalian
yang bernama Ainul Mardhiyah?” Mereka menjawab salamku dan berkata: “Tidak,
kami ini adalah pembantunya. Teruskanlah langkahmu” Beberapa kali aku
sampai pada taman-taman yang lebih indah dengan bidadari yang lebih cantik,
tapi jawaban mereka sama, mereka adalah pembantunya dan menyuruh aku
meneruskan langkah.


Akhirnya aku sampai pada kemah yang terbuat dari mutiara berwarna putih. Di
pintu kemah terdapat seorang bidadari yang sewaktu melihat kehadiranku dia
nampak sangat gembira dan memanggil-manggil yang ada di dalam: “Hai Ainul
Mardhiyah, ini suamimu datang . …”


Ketika aku dipersilahkan masuk kulihat bidadari yang sangat cantik duduk di
atas sofa emas yang ditaburi permata dan yaqut. Waktu aku mendekat dia
berkata: “Bersabarlah, kamu belum diijinkan lebih dekat kepadaku, karena
ruh kehidupan dunia masih ada dalam dirimu.” Anak muda melanjutkan kisah
mimpinya: “Lalu aku terbangun, wahai Abdul Hamid. Aku tidak sabar lagi
menanti terlalu lama”.


Belum lagi percakapan kami selesai, tiba-tiba sekelompok pasukan musuh
terdiri sembilan orang menyerbu kami. Pemuda itu segera bangkit dan
melabrak mereka. Selesai pertempuran aku mencoba meneliti, kulihat anak
muda itu penuh luka ditubuhnya dan berlumuran darah. Ia nampak tersenyum
gembira, senyum penuh kebahagiaan, hingga ruhnya berpisah dari badannya
untuk meninggalkan dunia. ( Irsyadul Ibad ).

GRIMIS

hujan membasahi bumi
membuat semua menjadi sunyi
semut,belalang dan burung semua sembunyi
tiada suara yang terdengar selain suara hujan membasahi bumi
sendiri…………………………………………
di bawah pohon yang berduri
entah sampaikapan hujan itu berhenti
atau hujan itu takkan pernah berhenti?
sampai kapan akan menunggu seperti ini?


tak ada orang yang berlari,
dan tak ada yang menemani
hanya grimis yang setia menemani…………..
                                                                                               by press­_arif45@yahoo.com

DIAM

Dia datang dengan diam
guratan penanya penuh dg prtanyaan
Akupun tak tau apa?

Tapi kupu-kupu itu begitu indah
sifat nya begitu lembuts
pemaaf/////////////////////…………..
perasaan nya halus sekali
kupu-kupu itu betah tinggal di sarang nya
dia selalu menata sarang nya setiap saat
agar dia tidak bosan tinggal disana
semua itulah yang telah memancarkan keindahan dalam dirinya
keindahan warnanya, sayap nya, dan sifatnya.
sehing ga banyak orang mengaguminya.

Goresan warna di sayap nya penuh dg pertanyaan
aku tak tahu apa jawaban nya ?
goresan  nya begitu singkat
akn tetapi orang itu masih mencari tahu tentang nya
……………..tentang DIAM nya,,,,,,,,
…..tentang JENUH nya…………………

dan DIAM adalah pertanyaan
Dan aku tidak tau………………………………………………………

KUPU-kupu itu terkadang malas untuk terbang,,
kemalasan terkadang menyelimutinya
tp dia yakin …………………………………………………………
mimpinya pasti tercapai,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
terkadang dia suka terdiam  melamun ……,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

TAPI AKU HANYA BISA DIAM
 DAN MEMPERHARIKAN NYA
KRN KU TAK TAHU KEMANA KUPU-KUPU ITU

 AKAN TERBANG
                                                                                                                                                Press_arif45@yahoo.com